Jumat, 23 April 2010

Kamu Adalah Apa Yang Kau Kenakan

Sebenarnya sudah lama sekali saya (mewakili Bobby dan Eka) ingin membicarakan masalah ini ke publik tapi kami terlalu sibuk memikirkan musik, konser dan lain-lainnya sehingga baru sekarang bisa tercurahkan. Kami sangat bangga melihat dalam setiap konser SID ada ratusan bahkan kadang ribuan penonton yang mengenakan atribut (khususnya T-shirt) yang bertema SID.
Kami merasa tersanjung dan ada perasaan menyatu dengan penonton. Itu adalah hal yang indah. Namun dilain sisi, ada hal yang sedikit menggangu pikiran kami, yaitu banyaknya beredar t-shirt SID bajakan yang entah dicetak sendiri oleh para Outsiders/Lady Rose atau dibeli dari toko toko tertentu. Yang kami permasalahkan bukan segi bajakan atau tidaknya T-shirt tersebut, namun lebih kepada penjiplakan 100% dari design T-shirt original yang kami produksi sendiri.
Mungkin banyak yang tidak tahu betapa susahnya kami (terutama Bobby Kool yang mendesign hampir seluruh T-shirt SID] mencari ide yang relevan dengan musik dan misi kami, menuangkannya ke dalam bentuk gambar lalu mengaplikasikannya ke T-shirt.
Itu bukanlah pekerjaan yang mudah, Bobby bahkan sering begadang hingga pagi hanya untuk membuat design tersebut.
Yang coba kita katakan disini adalah, kalian Outsiders/Lady Rose SILAKAN membuat atribut SID sesuka hati kalian namun ingat, buatlah dengan kreasi dan hasil pikir imajinasimu sendiri. Jangan cuma menjiplak design yang sudah kami bikin.
Movement ini kami lakukan bukan semata untuk menaikkan penjualan merchandise original kami, namun kami lebih melihat pada sisi edukasinya. Agar kalian tidak terbiasa menjadi tukang jiplak dan agar kalian terbiasa untuk menghargai hasil karya (dalam hal ini design) orang lain.
Jiwamu tercermin dari apa yang kamu kenakan. Mulailah menghargai orang lain jika ingin lebih dihargai.
Cheers!
Jrx

Superman Is Dead Gelar Konser Tanpa Dibayar

Jum'at, 11 Desember 2009 | 20:17 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Superman Is Dead bukan sekedar band yang memainkan musik hanya untuk musik. Band ini punya misi pendidikan di balik raungan musiknya yang keras. Maka, ketika Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) mengajaknya untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia sedunia besok di Taman Ismail Marzuki, band asal pulau dewata ini langsung menyatakan setuju.
Menariknya, band yang beranggotakan Bobby Kool, vokalis sekaligus gitaris, Jerinx, penggebuk drum, dan Eka Rock, pembetot bass, tidak mematok bayaran. Band ini hanya meminta jaminan transportasi dan akomodasi selama ada di Jakarta. “Biar bagaimanapun kami juga butuh tempat buat istirahat dan tidur sejenak. Bali-Jakarta jauh sobat,” jawab dia kepada Tempo di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, (11/12). Bersama lembaga pegiat kemanusiaan tersebut, SID akan menggelar panggung di pelataran TIM. Selain membawakan 15 lagu, band ini juga akan menyelipkan orasi kepada masyarakat dan pemerintah untuk menghargai perbedaan. “Kita akan mengajak Outsiders dan Lady Rose (sebutan fan SID) untuk menghargai sesama,” timpal Bobby Kool. Menurut Bobby Kool, antara SID dan lembaga tersebut mempunyai visi yang sama dalam melihat kenyataan Indonesia saat ini. “Kita melihat ketidakadilan masih ada di negeri ini seperti kemiskinan dan ada upaya penyeragaman kepada seluruh rakyat. Itu bisa dilihat pada UU pornografi,” tambah vokalis itu lagi. Bagi SID, pagelaran tersebut bertujuan mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat bahwa seharusnya HAM harus dihormati. Karena, selama ini sebenarnya pelanggaran HAM di Indonesia masih terus berlangsung. “Dan selama ada ketidakadilan dan pelanggaran, SID akan terus menyuarakan kritik melalui musik kerasnya,” ungkap Eka Rock.
MUSTHOLIH
http://www.tempointeraktif.com/hg/musik/2009/12/11/brk,20091211-213355,id.html

SID Bikin Histeris Puluhan Ribu Penonton

SID Bikin Histeris Puluhan Ribu Penonton Soundrenaline
Laporan: Persda Network/yon ( Tribun Timur )
Senin, 16 November 2009 | 14:10 WITA
TIDAK kurang 20 ribu penonton Soundrenaline di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, Minggu (15/11) dibikin histeris dengan penampilan Superman is Dead (SID). Band Punk Rock yang beranggaotakan tiga laki-laki, Bobby, Eka dan Jrx asal Bali tersebut menggebrak pangung Festival dengan lagu andalannya Luka Indonesia. Namun sebelumnya mereka bertiga terlebvih dahulu mengelilingi panggung dengan bersepeda, sebagai wujud dari kampanye global warming dan mengurangi gas emisi.
"Terus terang sejak lama kami melakukan kampanye dengan Bike to Work atau sekedar berkeliling dengan sepeda. Apalagi Bali jalannya sempit ini sebagai bentuk kampanye agar Bali tidak terlalu banyak gas emisi dan kampanye global warming dan ini sebagai bentuk pendekatan terhadap generasi muda di Bali dan seluruh Indonsia," papar Bobby.
Penampilan SID sejak awal memang ditunggu-tunggu fans beratnya apalagui mereka memang bersal di bali dan manggung di tempat tinggalnya sendiri dan mereka. Sejak sore penonton yang sudha berjubel memadati GWK teruaskan dengan penampilan Band punik yang telah mengeluarkan tiga album independen dan salah satunya berjudul Angels dan The Outsiders.
"Terus terang kami sangat bangga dengan penyelenggaraan Soundrenaline kali ini. Kami sebagai musisi terpuaskan dengan pembagian panggung terutama buat musik cadas. Pelaksanaan Soindrnealine kali ini jauh memuaskan bagi kami sebagai musisi. Kendati tadi sempat terkendala sedikit oleh audio," timpal Eka.
Sejauh ini SID selalu menyerukan perlawanan lewat lirik-lirik cerdas terutama di lagu Luka Indonesia dan menyuarakan nada-nada perjuangan melalui musik.
"Soal syair kita berupaya agar masyarakat kita educatif terhadap bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa universal dan ini bisa menjadi pendidikan buat pecinta di tanah air. Kami juga menyuarakan ketidak adilan di Indonesia dengan menggunakan dogma agama untuk meraih kepentingan kelompok atau kepentingan pribadi. Kami sebagai pemuda punya harga diri dan jati diri," tukas Jrx.
SID yang bulan lalu sempat mengikuti festival di Amerika mengaku, bahwa manggung di depan publik sendiri jauh lebih ouas dibandingkan mannggung di luar negeri.
"kalau disini kan penot\nton tahu kita, tapi di luar negri mereka tidka tahu kita. Tapi di luar sangat menghargai waktu dan sangat ptrofesional. Kita t5elat 10 menit aja kalau jatah manggung 40 menit ya hanya bisa main 30 menit. bahkan untuk urusan panggung hanya dikerjain satu orang cukup dan disni kan banyak banget kru dipanggung dan ini soal SDM," papar Bobby. (*)
Berita diambil dari : http://www.tribun-timur.com/read/artikel/58161

Kartini VS Pemikiran Jaman Batu

Terkait status FB SID yang mendukung perayaan Hari Kartini sebagai kebangkitan wanita Indonesia melawan dominasi pria, ada komen menarik yg terus terang membuat saya heran akan betapa masih mundurnya kerangka berpikir sebagian generasi muda kita. Berikut perdebatannya:
BeKool Widhy:
Ga rela kalo WANITA mendominasi apa yg seharusnya jd tgas LAKI2. malu dong masak dipimpin WANITA!
Jrx Pernyataan anda kurang mendidik dan menyalahi kodrat
Jawaban saya:
Oya, memangnya menurut anda siapa yang membuat standar "kodrat" atau "moral" yg ada di masyarakat kita? Tuhan? Berpikir dulu sebelum teriak mas. Mungkin kamu belum sadar kalau 'standar kesepakatan moral' yg ada dalam masyarakat kita adalah buah pikir manusia yg lahir sejak dimulainya peradaban manusia. Dan karena jaman dulu -di era kekerasan- otot lebih dihormati daripada otak, maka kaum pria lah berkuasa dan memiliki hak untuk membuat standar 'moral' demi kepentingan kaumnya [pria] sendiri. Contohnya standar moral yg diciptakan utk melindungi kepentingan laki-laki: Wanita tidak boleh menjadi pemimpin, wanita harus tunduk kepada suami, perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi, laki-laki boleh menikahi lebih dari satu istri. Ada banyak lagi standar 'pembodohan' yg tercipta di jaman batu dan masih dipaksa diberlakukan di era yg seharusnya lebih mementingkan daya pikir ketimbang otot dan kekerasan ini. Namun sekarang apakah kamu masih hidup di jaman batu? Apakah anda lebih mementingan otot dibanding otak? Karena bagi saya, setiap manusia itu SETARA dimata Tuhan, entah dia pria atau wanita. Dan jika seorang perempuan memilili kemampuan berpikir yg lebih cerdas, apa salahnya dia memimpin? Kalau anda tidak mau dipimpin oleh wanita berarti anda masih memiliki cara berpikir tipikal manusia jaman batu yg mendewakan kebodohan. Saya malu ada Outsider yg berpikiran kolot seperti anda. Lebih baik berhenti menjadi Outsider mas. Anda masih terbelakang dan perlu banyak belajar lagi.
Jrx

Memoar JRX Saat Menjadi Opening NOFX Di Bali

Setelah 12 tahun sejak pertama kali kita mengenal dan mencintai NOFX, Superman Is Dead akhirnya bisa sepanggung dengan mereka di Bali. Malam jahanam. Senin, 23 April 2007 di Hard Rock Cafe, Kuta Beach. Kita baru aja sampai Bali setelah main kemarin malamnya di Dago Tea House Bandung. Dari bandara langsung ke venue, melakukan soundcheck, balik pulang mandi bentar dan langsung ke venue lagi untuk bersiap-siap menghadapi malam yang mungkin akan menjadi malam yang paling dikenang oleh scene punk rock di Bali.
Acara yang benar-benar minus promosi ini jelas jelas berhasil. Indikasinya signifikan karena dari pukul 10 venue sudah penuh sesak oleh remaja dengan dandanan rock show andalan mereka; hitam t-shirt, dompet rantai, tattoos dan sedikit aura nakal alkohol. Walau Beberapa jam sebelumnya lagi-lagi ada berita kalau NOFX kemungkinan ga jadi tampil, tapi Ampli Mesa Boogie dangan logo NOFX yang berdiri tangguh di stage Hard Rock sudah cukup untuk meyakinkan kerumunan untuk tetap tinggal dan menyiapkan diri sesiap-siapnya. Ternyata keramaian-yang menurut orang Hard Rock lebih ramai daripada malam tahun baru-ini disebabkan karena hanya di Bali kamu bisa nonton NOFX tanpa tiket. Yup, kamu cuma kena biaya minuman pertama 60 ribu rupiah, maka anda bisa masuk. Mengapa? cos NOFX bermain di Bali tanpa bayaran yang tinggi, mereka cuma minta sebagian dari hasil penjualan tiket. Gila. Menurut sumber terpercaya, NOFX yang meminta main di Hard Rock coz jadwal yang seharusnya mereka main di GWK Bali batal, ditambah beberapa dari mereka emang pengin surfing di Bali. Bahkan NOFX guitarist Eric Melvin sudah pesan papan surfing ke Rizal Tanjung sebulan sebelum mereka ke Indo [dan ya, Rizal dan Eric adalah teman baik].
Jadi untuk gig di Bali mereka cuma minta Akomodasi, transportasi dan tentu saja, berton-ton alkohol dan substansi lain.
Acara dimulai jam 11:30 dan Hongkong hardcore's King Lychee mulai menggila diatas panggung dengan kerusuhan mohawked-grrrl frontwomen-nya. 1500 penonton tetap kool tapi menikmati dikala rahang mereka memecahkan ol'skool single. Mereka memainkan 6 lagu dan saya menyadari bahwa salah satu gitaris mereka bule. Pantesan yang dari tadi ngomong dalam bahasa Inggris cuma dia. Anyway, great stuff, guys.
Setelah King Lychee's, kru SID menyiapkan peralatan, kami di belakang panggung dan berbicara dengan orang-orang dari King Lychee. NOFX Tiba-tiba muncul, mereka semua tampak seperti segerombolan pria yang baik, turun ke bumi dan nyantai banget, well ... mungkin kecuali Fat Mike yang juga ramah tapi agak aneh. Tidak perlu dibantah lagi bahwa dia adalah kepala dari band. Kami tidak meminta foto atau sesuatu yang seperti itu coz kita tahu mereka telah diminta melakukan itu sejak hari pertama mereka di Indo.
12:30. Tiba saat giliran SID main, hell yeah, dengan bangga di hati kami dan malaikat di pundak, kita melakukan apa yang paling bisa kami lakukan. Kita pikir sebelumnya-skenario terburuk-kita akan disuruh turun setelah 3 lagu atau sesuatu, tipikal nasib pembuka band internasional. Tapi hei, itu tidak terjadi sama sekali jadi kami terus pergi terus dan terus dan terus. Terima kasih, karena telah begitu mendukung. Dan wow, kami melihat Fat Mike di antara kerumunan di 3 lagu kami yang terakhir. Ada mosh pit dan pogo saat kami bermain tapi kita tahu kalau sebenarnya orang-orang menghemat energi untuk NOFX yang akan salto setelah SID. Yap siapa yang mau kehabisan tenaga pas NOFX manggung nanti? Haha. Kami bermain 8 lagu, pergi ke belakang panggung [Fat Mike berjabat tangan setelah dia berkata "Good job, guys ..."] dan setelahnya langsung bersiap-siap kedepan panggung untuk dihajar NOFX.
01:30. Setelah sekitar 15 menit kru NOFX melakukan soundcheck plus sedikit marah-marah cos dari beberapa probs teknis, NOFX akhirnya di panggung dan kita tidak ingat apa apa lagi. Suara mengagumkan. The mosh dan pogo itu ultra-gila! Tidak hanya anak laki-laki, gadis-gadis juga suka untuk bahan bakar punkrock api. Lagu dari hampir semua album mereka, dimainkan dengan SOUL yang menyentuh dan kecakapan memainkan pertunjukan yang bagus-apa yang tidak Anda dapatkan dari musisi hari ini. Dari kecepatan reggae untuk ska untuk latin-terompet berbahan bakar-kerusuhan. Semua terdengar sempurna diselingi lelucon-lelucon sinis khas NOFX. Tempat serasa runtuh diserbu bison yang bergembira karena musim panas telah tiba. Selama hampir 2,5 jam NOFX menunjukkan kita gimana mestinya sebuah band punkrock bermain dan menghibur penonton. Mengundang seorang penonton keatas panggung untuk menunjukkan tato Bad Religion-nya [coz mereka pikir band punk no.1 di dunia adalah Bad Religion], mengejek agama, mendukung minum di depan umum tapi too bad mereka tidak mengatakan apa-apa tentang Good Charlotte seperti saat mereka berada di Jakarta. Singkat kata, they're awesome, serius live band besar yang berkharisma. Sangat menghibur.